Subscribe:

Sabtu, 19 Maret 2011

Antara Ibu dan kita

Nasihat yang diimplisitkan dalam kisah pendek antara ibu dengan anak. Seorang ibu yang telah bersusah payah “menggembol” embrionya selama 9 bulan bahkan bisa lebih. Menahan sakit dan berada antara hidup dan mati tatkala melahirkan. Menahan kantuk yang sangat tatkala menenangkan bocahnya yang terjaga di larut malam, Menahan marah tatkala si anak melukai hatinya. Menahan tangis tatkala merindukan buah hatinya. Itulah seorang Ibu..Sedangkan Anak… Taukah kita.. anak itu seperti apa..??? Pasti kita tau, dan di antara kita pasti berbeda.. Karena kita adalah anak. Tetap menjadi anak dari seorang Ibu. Untuk selamanya.

 Ada Ibu duduk di kursi rodanya, di tepi danau, ditemani anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga. Si Ibu tanya, “Itu burung apa yang berdiri di sana?” “Bangau mama..” jawab anaknya dengan sopan. Tak lama kemudian si mama bertanya lagi, “Itu yang warna putih burung apa?”. sedikit kesal anaknya menjawab, “ya bangau mama..” Lalu ibunya kembali bertanya, “Lantas itu burung apa?” Ibunya menunjuuk burung bangau tadi yang sedang terbang. Dengan nada kesal si anak menjawab, “Ya bangau mama, kan sama saja! emangnya mama gak lihat dia terbang!.” … Air mata si mama menetes (javaness: mbrebes mili) dan berkata pelan, “Dulu 35 tahun yang lalu aku memangkumu dan menjawab pertanyaan yang sama untukmu sebanyak 10 kali, sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentakku 2 kali.”.. Si anak terdiam, memeluk mamanya

0 komentar:

Posting Komentar