Subscribe:

Selasa, 28 September 2010

Apa yang kita sombongkan?

Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan?”
Sang Guru menjawab, “Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.”

Kesabaran dalam doa

Mana kala apa yang kita pikirkan tidak tepat, TUHAN berkata, “TIDAK.”
Tidak – kala pemikiran itu bukan pemikiran yang terbaik
Tidak – kala pemikiran itu sama sekali salah
Tidak – walaupun pemikiran tersebut mungkin saja dapat menolongmu, namun juga akan menimbulkan masalah bagi orang lain Mana kala waktunya tidak tepat, TUHAN berkata, “PERLAHANLAH.”

Lihat kegagalan Shoiciro Honda

Pengalaman adalah guru yang paling brutal dan kejam.

Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”.

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda – Soichiro Honda – diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi…

Khusnudzon


Berprasangka baiklah (HUSNUDZON-lah) engkau terhadap segala yang telah
Kuhadirkan   dalam hidupmu. Jangan mengeluh dan jangan kesal. Jangan merutuk. 
     Sebab kesedihan-kesedihanmu, kesusahan-kesusahanmu, adalah juga TANDA KASIH-Ku kepadamu...
      Maka, manakah rasa syukurmu itu?...
      Sabar dan syukur adalah pasangan yang tak bisa dan tak akan pernah bisa dipisahkan.   Sabar dan syukur adalah bentuk HUSNUDZON kepada Allah Ta'ala Sang Pencipta.  Dan HANYA dengan (selalu) ber-HUSNUDZON terhadap segalanya yang telah DIA hadirkan   dengan SENGAJA ke dalam kehidupan inilah, maka butir-butir Pelajaran yang ingin DIA  sampaikan dan ajarkan akan dapat ditemukan dan dipahami.

Minggu, 26 September 2010

Menjadi Hamba Yang Pandai Bersyukur

“Jadilah Anda orang yang banyak menghitung nikmat-nikmat Allah. Karena jika Anda menghitungnya, Anda akan mudah mensyukurinya. Dan jika Anda melalaikannya, Anda akan mudah mengingkarinya.”
(Bakr Al-Muzani)

Sungguh ada nikmat yang begitu indah terasa saat pagi yang cerah menyapa kita. Pun ketika mata mampu melihat dengan sempurna, tangan mampu memegang berbagai benda, kaki bisa melangkah, kulit mampu merasakan sentuhan angin yang lembut, dan hidung mampu menghirup udara segar. Semakin banyak yang kita urai, semakin banyak pula nikmat yang kita rasa. Lalu, seberapa seringkah kita bersyukur?

Ternyata memang banyak orang yang tidak pandai bersyukur, diberi sedikit tidak terima dan diberi banyak malah lupa. Padahal, syukur itu ibarat tali. Ia dapat mengikat nikmat yang telah ada dan mendatangkan nikmat yang belum ada.
http://rumahbukuislam.com/index.php?id=10&kodebuku=AQW089&jml=3

Calon Penghuni syurga

Orang yang pandai bersyukur menunjukkan bahwa ia adalah orang yang bijak. Sedangkan orang yang bijak menunjukkan bahwa dia orang yang memiliki pemahaman yang mendalam. Dan, orang yang memiliki pemahaman yang mendalam menunjukkan bahwa ia telah makan asam garam kehidupan.
Dalam konteks agama, ia bukan hanya orang yang bisa berteori di dalam beragama, melainkan telah menjalani agama ini dengan sepenuh hatinya. la telah ‘bertemu’ ALLOH dalam setiap aktivitas kehidupannya.
Bagaimana seseorang bisa bersyukur, kalau ia tidak pernah ‘bertemu ALLOH’. Kepada siapakah ia bersyukur jika ia tidak paham bahwa ALLOH-lah Tuhan semesta alam. Bahwa ALLOH-lah yang telah memberinya kenikmatan itu. Baik berupa kesehatan, harta, kedudukan, ilmu pengetahuan, dan berbagai macam kenikmatan lainnya.

Sudahkah Kita Menjadi Hamba Yang Bersyukur?

[Kompas.com, 28 Februari 2008] Kira-kira tiga tahun, Gito Rollies harus berjalan dibantu tongkat sampai akhirnya sang rocker ini tutup usia. Kemampuan gerak rocker gaek saat menderita sakit memang terbatas. Ia didiagnosis mengidap kanker kelenjar getah bening atau limfoma…
Penulis buku Sujud Haru ini beberapa kali bicara soal penyakitnya entah di hadapan orang banyak atau segelintir orang. ¨Saya selalu senang diundang untuk berbagi pengalaman tentang penyakit yang sungguh menyakitkan ini,¨ paparnya dengan suara datar dua tahun lalu, 2006.
Saat itu Gito pernah bertutur. Semua peristiwa yang dialami pria kelahiran Biak, 1 November 1946 ini berlangsung begitu cepat. Di awal tahun 2005 ia merasakan ada yang sangat mengganggu di pinggang sebelah kanan. Rasa pegal linu dan sakit luar biasa sering dirasakan meski ia tidak sedang beraktivitas berat.
Gangguan itu kadang mereda setelah minum jamu atau ramuan antipegal linu. Sebaliknya, meski sudah dipijat maupun diberi obat, rasa sakit dan linu di pinggang tak juga mereda. Merasa terapi yang dilakukan selama ini tak memberikan hasil, Gito memutuskan pergi ke dokter.
¨Waktu itu saya diberi suntikan. Hasilnya, linu dan ngilu di pinggang itu hilang untuk beberapa hari, sebelum akhirnya rasa sakit luar biasa itu kembali muncul. Rasanya seperti orang sakit gigi, tetapi di pinggang. Pokoknya sakit banget,¨ tuturnya. Selama mencoba menahan rasa sakit untuk beberapa saat, rasa gamang muncul di benaknya. Atas saran dokter sekaligus keinginan mengunjungi anak keduanya yang tinggal di Singapura, Gito pun memeriksakan keluhan yang dialami.
¨Sewaktu berangkat, hati kecil saya terus berontak. Sepertinya saya sehat dan bugar, jadi yakin tak ada masalah. Keyakinan itu sepertinya benar karena setelah diperiksa, memang tak ada gangguan serius. Namun, dokter sempat berpesan agar saya berhati-hati jika kesemutan,¨ ungkapnya. Tak Mereda Setelah balik kembali ke Jakarta, rasa sakit luar biasa itu ternyata tak kunjung mereda. Hingga suatu saat pesan dokter yang terus diingatnya hampir tiap hari itu terjadi juga.
Tanpa sebab yang pasti, rasa kesemutan itu muncul. Tak lebih dari dua hari berikutnya, kedua kakinya mendadak tak bisa digerakkan hingga akhirnya lumpuh. ¨Kenyataan itulah yang langsung menggugurkan keyakinan saya selama ini, sekaligus meyakinkan bahwa apa yang saya alami ini adalah sesuatu yang serius. Tepatnya Maret tahun lalu atas saran dokter, saya periksa kembali ke Singapura. Hasilnya tak jauh dari dugaan, saya positif dinyatakan menderita kanker limfoma,¨ tuturnya sedih.


Yang Berguguran di jalan Allah

Terinspirasi dari saudaraku di hari Fitri, semoga Allah selalu membuka pintu hidayah
Nov 07

Engkaukah itu hai saudaraku
Engkaukah itu
Tidak seperti biasanya

Tak percaya
Sungguh tak percaya

Masih ingatkah kau
Begitu tangguhnya dirimu
Begitu kental semangatmu waktu itu
Tapi mengapa ini yang kau katakana

Hanya satu sms,
Kenapa kau membelot
Menentangku
Menentang semua kata-kata yang pernah kau ucapkan

Ketahuilah wahai saudaraku
Pesanmu itu kasar sekali
Ingat, Rasul Allah berdakwah lemah lembut

Oh betapa menusuk relung ini
Tak percaya
Sungguh tak percaya

Sudahlah
Sesungganya Dialah yang Maha Mengetahui
Semoga hidayahnya selalu bersama kita


Astaghfirullahal’adziim….

Allahualambishawab……

Renungan untuk kaum hawa

Tulisan ini ditulis khusus untuk kaum hawa (kaum adam juga tidak masalah), sebagai bahan renungan tentang menjalani hidup dengan pasangan. Yang mungkin masih belum memahami tentang kodrat wanita dan hakikat cinta. Cinta adalah anugerah yang pasti dimiliki oleh semua orang bahkan semua makhluk di dunia ini.

Pagi ini, aku menerima sms dari seorang teman baikku. Seorang wanita. Sms tersebut menyebutkan bahwa dia menyukai seorang pria yang wajahnya cukup di kenal di televisi belakangan ini. Kebetulan aku cukup kenal dengan presenter muda berbakat itu dan kami sesekali sms-an saling menanyakan kabar masing-masing. Kepada temanku itu aku berkata, "Sangat manusiawi hehehe... Tetapi dia sudah punya kekasih. Kalaupun belum kamu mesti bersaing dengan ratusan wanita yang mungkin memiliki rasa yang sama. Coba aja.."


I Love Me

Ada orang-orang yang kurang percaya diri. Biasanya mereka disebut minder. Tapi ada juga yang sama sekali tak dapat menerima dirinya, yang tak bisa menyukai diri sendiri, yang selalu menemukan sesuatu di dalam diri yang membuatnya tidak puas... bahkan membenci dirinya sendiri! Saya tidak tahu mereka itu disebut apa. Tapi ternyata cukup banyak orang yang terkena "virus" itu dan masa kini penyebarannya telah mencapai tingkat wabah! Menyedihkan, namun sungguh itulah yang merampas kebahagiaan sejati dari banyak orang.
Masalahnya adalah jika kita tidak bisa menerima diri sendiri apa adanya, dan bahkan tidak bisa menyukai diri kita, maka kita mulai mencari topeng, alias suatu alternatif yang akan membuat kita merasa nyaman. Misalnya koleksi barang bermerek. Ada orang-orang yang menjadikan barang-barang branded itu sebagai simbol statusnya. Seorang pemilik handphone Vertu, handphone fashion yang harganya bisa sampai ratusan juta, saat ditanya mengapa dia punya hape mahal seperti itu, menjawab, "Ya gimana ya, barang kayak gini kan jarang, limited, jadi kalo kita punya, wah kesannya sih keren. Kita merasa hebat dan berharga karena barangnya berharga!" Bagi orang ini, barang dan aksesori menentukan identitasnya!

Jumat, 24 September 2010

Sekilas Tentang Perjuangan Islam dan Jihad

Khilafah Islamiyah telah lama runtuh dan umat Islam tercerai berai tanpa induk. Musuh-musuh Islam pun kini seperti musang yang siap menyerang anak ayam tersebut sewaktu-waktu. Saat ini dapat dilihat bahwa umat Islam yang masih merupakan salah satu jenis kaum mayoritas di dunia, terjajah dalam aspek yang beraneka ragam. Dalam aspek budaya, umat Islam kehilangan identitas. Mereka banyak mengikuti tren dan mode yang dipromosikan oleh dunia barat. Dalam aspek ekonomi, meskipun secara awam dunia barat menerima “ekonomi islam”, tetapi banyak rakyat negara muslim terjajah secara produk. Mereka dipaksa menjadi pasar dari industri negara kafir dan musyrik. Dalam hal ini suatu komunitas negeri muslim tidak dapat mengembangkan usaha secara bebas seperti di negara-negara besar.

Kebajikan yang tak berakhir.

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiapharinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itupembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya..

Rasulullah idolaku

Kukenang engkau wahai rasulullah
kenangan yang tak akan kulupakan
tak akan lepas dalam ingatan
walau dari kecil telah yatim
tak menghalangi kehebatanmu
semua akhlakmu adalah kebaikan
pengabdianmu kepada ALLAH
menjadikan hidayah penerang dunia
mengubah kegelapan jaman
menjadi terang dengan ISLAM
Wahai Rasulullah
engkau mencintai umatmu
sampai akhir kehidupanmu
Ya …. Rasulullaah engkau teladanku
ingin aku seperti dirimu
Ya …. ALLAH
sampaikan salamku kepada idolaku
Nabi Muhammad Shollallohu alaihi wasallam
by : goosleem, Rabi’u Tsani 1431