Subscribe:

Selasa, 05 April 2011

Hisablah Dirimu sebelum Dihisab Allah SWT

Oleh : R u s d i

Umar bin Khattab mengatakan: Hasibu anfusakum qabla anthasabu. Yang artinya: “Hisablah dirimu sendiri sebelum kamu dihisab di hadapan Allah SWT”.

Kata-kata dari Umar bin Khattab ini menyadarkan kita agar setiap hari melakukan evaluasi diri terhadap apa saja yang kita lakukan terutama dalam persiapan hidup di akhirat. Sebelum Allah SWT menghitung dosa-dosa kita nanti di akhirat mari kita hitung dosa-dosa kita selama ini baik itu dosa kepada Allah SWT, dosa sesama manusia atau dosa pada makhluk Allah SWT lainnya. Kemudian berusaha memperbaiki diri bertaubat dan meningkatkan kualitas iman serta takwa.

Karena bagi setiap muslim setidaknya ada dua kebahagiaan hidup yang harus diraihnya yakni kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia manusia selain harus bekerja keras, gigih, ulet tanpa mengenal putus asa, sabar dan pantang menyerah juga harus menguasai ilmu pengetahuan. Selain itu mereka juga harus senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Man arada addunya fa alaihi bil ilmi, waman arada akhirat fa alaihi bil ilmi. Waman aradahuma fa alaihi bil ilmi” (HR. Muslim). Yang artinya: “Barang siapa menghendaki kebahagiaan di dunia maka ia harus memiliki ilmu dan barang siapa menghendaki kebahagiaan akhirat maka ia harus memiliki ilmu dan barang siapa menghendaki kebahagiaan keduanya maka harus memiliki ilmu”.

Di dunia manusia mencari bekal bagi kehidupannya di akhirat. Apa saja yang diperoleh manusia dalam kehidupannya di dunia apakah itu harta, jabatan dan sebagainya merupakan investasi baginya untuk kebahagiaan hidup di akhirat.  Dalam Surat Al Qashash ayat 77 Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan-kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.

Kehidupan manusia di dunia sesungguhnya tempat mencari bekal untuk kehidupannya di akhirat. Bekal tersebut takwa menjalankan perintah Allah dan meninggalkan segala laranganNya. Allah SWT tidak memerintahkan hambaNya semata-mata beribadah kepadaNya. Di luar waktu beribadah kepadaNya diperintahkan agar hambaNya bekeria di berbagai lapangan pekerjaan dan dunia usaha. Tidak boleh meninggalkan kenikmatan duniawi demi mencapai kebahagiaan hidup di akhirat demikian pula sebaliknya.

Kesuksesan dan keberhasilan manusia meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat apabila senantiasa melakukan evaluasi serta introspeksi atas apa yang sudah dilakukan selama ini dan apa yang belum. Dari evaluasi maka seseorang dapat meningkatkan kualitas iman dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Dosa-dosa maksiat, durhaka kepada Allah dan mengkonsumsi makanan atau minuman yang diharamkan Allah SWT mungkin pernah dilakukan pada masa lalu dapat dijadikan momentum pertaubatan.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. An Nisaa’).

Evaluasi diri mencakup seluruh aktivitas ibadah kepada Allah SWT dan ibadah sosial di tengah-tengah masyarakat. Apakah yang telah dikerjakan selama ini ada peningkatan atau kemunduran jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Apakah amal saleh yang dikerjakan di masa lalu dilandasi keikhlasan semata-mata karena Allah bukan karena riya. Dalam sebuah hadits dari Anas, Rasulullah SAW bersabda: “Jika hari ini sama dengan hari esok termasuklah orang yang rugi. Jika hari ini lebih buruk jika dibandingkan hari kemarin termasuklah orang yang celaka” (HR. Muslim).

Evaluasi hendaklah dilakukan setiap hari dan setiap saat dengan memikirkan kembali apa yang sudah dilakukan untuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Berpikir sesaat itu adalah lebih baik dari pada beribadah enam puluh tahun” (HR. Turmudzi).

Melakukan evaluasi apa yang telah dikerjakan selama ini sangatlah berguna bagi seorang muslim terutama untuk meningkatkan keimanannya dan ketakwaannya pada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang sudah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan dan janganlah kamu seperti orang yang lupa pada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS. Al Hasyr: 18-19). Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Di berbagai ayat dalam Al Quran kalimat beriman senantiasa diikuti perintah bertakwa. Iman kata Rasulullah SAW: “Bahwa engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhirat dan engkau beriman kepada adanya takdir yang baik dan buruk dari Allah” (HR. Muslim).

Takwa yakni mengikuti semua perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya. Definisi takwa seperti itu sangatlah sulit dilaksanakan kecuali bagi hamba Allah SWT yang beriman. Sedangkan iman kadangkala naik dan kadangkala turun. Pada saat iman di atas maka manusia seperti malaikat yang taat menjalankan perintah Allah SWT. Tetapi pada saat iman berada di bawah dan dikendalikan hawa nafsu maka manusia lebih buas dan biadab dari pada makhluk Allah SWT yang bernama hewan.

Hari ini kita masih diberikan nikmat umur panjang, nikmat kesehatan, nikmat iman dan Islam. Pergunakanlah nikmat itu sesuai dengan perintah Allah, karena setiap hari yang kita lalui sesungguhnya kian menjauhkan kita dari dunia dan mendekatkan kepada kematian. Maka berbahagialah hamba Allah SWT yang bisa memanfaatkan waktu hidupnya di dunia dengan mengerjakan amal saleh untuk dunia dan akhirat.
 http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=90234:hisablah-dirimu-sebelum-dihisab-allah-swt&catid=85:opini

1 komentar:

ikhsan mengatakan...

semoga kt bs memanfaatkn waktu sisa utk bbuat yg lebih baik lagi, Amiin......

Posting Komentar