Kehidupan perkawinan yang adem ayem selamanya bisa jadi
hanya mimpi belaka. Karena, seharmonis apa pun hubungan suami-istri,
pasti ada kerikil-kerikil kecil yang menghalangi. Tapi, itulah bumbu
kehidupan yang harus dinikmati!
"Apa yang salah dengan kehidupan perkawinanku?" Mungkin, pertanyaan itu
kerap terlintas di benak Anda sesaat setelah terjadi pertengkaran dengan
pasangan. Apalagi jika selisih paham yang terjadi cukup besar sehingga
membuat Anda harus "perang dingin" dengannya selama beberapa hari.
Rasanya, semua beban dunia ada pundak Anda, memang berlebihan...tapi
memang begitulah rasanya.
Saya rasa, tidak ada perkawinan yang bahagia sepanjang masa, dari
menikah sampai maut memisahkan. Walaupun, saya tidak memungkiri, kalau
kita semua berharap seperti itu saat mengucapkan janji setia sehidup
semati. Namun, kita tetap harus bersiap, karena batu sandungan pasti ada
dalam sebuah rumahtangga.
Apa sih yang biasanya menjadi topik pertengkaran antara pasangan? Cinta,
anak, atau uang? Semuanya! Dalam setiap rumahtangga, subjek apa pun
bisa menyulut perselisihan. Jujur saja, dalam kehidupan saya, yang
menjadi satu-satunya sumber permasalahan adalah uang. Setiap kali
pembicaraan santai di pagi, sore, atau malam hari menyinggung sedikit
saja tentang uang, otot saya dan pasangan mulai menegang. Jadinya, kami
berdua sering mengindahkan hal itu demi keharmonisan hubungan.
Apa pun yang menjadi topik sensitif yang "tabu" diobrolkan bersama
pasangan, dengan alasan menghindari suasana yang tidak kondusif, kita
tidak akan bisa menyingkirkannya selamanya. Mood yang tidak bagus,
tekanan dalam pekerjaan, atau masalah lainnya, bisa menjadi pemicu
pertengkaran. Salah omong sedikit saja mampu menyinggung harga diri
kita.
Cara terbaik menyikapi setiap pertengkaran adalah dengan menghadapinya. Jangan menghindar! Menghindar
bukanlah solusi, melainkan sebuah penundaan. Jangan takut untuk
bertengkar, karena itu hal yang wajar. Justru, perkawinan akan terasa
hambar tanpa adanya beda pendapat, salah paham, dan perbedaan prinsip
yang menjadi bumbu keharmonisan.
Justru jadikanlah momen itu untuk ajang saling mengenal lebih dalam
lagi. Jangan bersedih, karena setiap kali sebuah pertengkaran berakhir
dengan damai, kita menaiki satu level baru dalam sebuah kehidupan
rumahtangga. Tapi juga jangan menutup diri dari kenyataan. Karena
pertengkaran yang terus-menerus terjadi, lebih lagi tanpa adanya sebab
yang jelas, bisa menjadi tanda bahwa hubungan sedang tidak sehat.
Lakukan cara apa pun untuk memperbaikinya. Tapi, jika menemui jalan
buntu, ingatlah bahwa kita pantas dan berhak mendapatkan hidup yang
berkualitas sebagai seorang individu.
Bukalah mata lebar-lebar! Di satu sisi kita harus tetap berpikir
positif, di sisi lain kita juga jangan mengharapkan sesuatu bagaikan
punuk merindukan bulan, mengangankan kehidupan rumahtangga yang happily
ever after, layaknya dongeng Cinderella, Sleeping Beauty, atau Snow
White. Pertengkaran itu akan selalu ada dan dialami setiap pasangan
suami-istri, namun dengan selalu berpikir positif, pertengkaran itu bisa
dijadikan motivasi untuk mewujudkan kehidupan perkawinan yang lebih
baik lagi
Sabtu, 08 Desember 2012
Pertengkaran itu selalu ada
Diposting oleh
Ridh1_muslim
di
01.46
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook


0 komentar:
Posting Komentar