
Tidak
ada pria atau wanita yang super mulia dan super cemerlang dalam sejarah
kemanusiaan, yang tidak dilahirkan oleh seorang ibu.
Kebahagiaan
dan keberhasilan anak-anaknya adalah keberhasilannya, sama dengan
kesedihan anak-anaknya sampai kapanpun menjadi kesedihannya.
Jangan
pernah gengsi kepada kaum hawa yang berprofesi sebagai Ibu rumah
tangga, karena itu adalah tugas mulia dalam kehidupan berkeluarga.
“Mengapa saya tidak bekerja?
Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yg barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi, dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri?
Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yg barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi, dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri?
Apa
artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya
tak dapat saya timang sendiri, dan saya bentuk pribadinya se-keinginan
saya sendiri? Anak saya akan tidak memiliki ibu. Seimbangkah anak
kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang
dan kepuasan pribadi
tambahan karena saya memilih bekerja?
tambahan karena saya memilih bekerja?
“Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Bertahun-tahun kami bertiga hidup begitu.”
Jangan biarkan Anak-anak mu hanya bersama pengasuh mereka.
Jangan biarkan Anak-anak mu hanya bersama pengasuh mereka.
Bagaimana bila dibantu pengasuhan kakek neneknya?
“Sudah cukup rasanya membebani orangtua dengan mengurus kita sejak lahir sampai berumah tangga. Kapan lagi kita mau memberikan kesempatan kepada orangtua untuk penuh beribadah sepanjang waktu di hari tuanya?.”
“Sudah cukup rasanya membebani orangtua dengan mengurus kita sejak lahir sampai berumah tangga. Kapan lagi kita mau memberikan kesempatan kepada orangtua untuk penuh beribadah sepanjang waktu di hari tuanya?.”
Mudah-mudahan
ini bisa jadi penyemangat dan jawaban untuk ibu-ibu berijazah yang rela
berkorban demi keluarga dan anak-anaknya. Karena ingin rumah tangganya
tetap terjaga dan anak-anak bisa tumbuh dengan penuh perhatian; tak
hanya dalam hal akademik, tapi juga untuk mendidik agama, moral dan
kepribadiannya, karena itulah sejatinya peran orangtua.
Belajar dari kesuksesan
orang-orang hebat, selalu ada pengorbanan dari orang-orang yang berada
dibelakangnya, yang mungkin namanya tak pernah tertulis dalam sejarah.
Berbanggalah kau, Sang Ibu Rumah Tangga, karena itulah pekerjaan wanita yang paling mulia …
0 komentar:
Posting Komentar