Subscribe:

Selasa, 05 April 2011

Allah menguji hambaNya

Oleh H. Ali Murthado

ADA pertanyaan yang selalu hadir di tengah-tengah kita, yaitu kapankah pertolongan Allah akan tiba? Banyak yang selalu menanti dan mengharap pertolongan Allah. Ada yang sabar, ada yang tidak sabar. Ada yang yakin dan ada yang tidak yakin bahwa Allah akan menolong.

Bagi mereka yang ragu akan keberadaan Allah, pasti mereka tidak yakin akan datang pertolongan itu. Namun bagi mereka yang mengimani eksistensi Allah, pasti yakin bahwa Allah pasti akan menolong hamba-hambanya yang sabar dan ikhlas dalam berbuat sesuatu.


Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” [Q.S. Al Mukmim (40):51]. “…Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” [Q.S. Ar Ruum (30):47].

Memang dalam konteks membutuhkan pertolongan Allah mencoba menguji kita. Apakah kita benar-benar orang yang beriman atau tidak. “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman,” Sementara mereka tidak diuji lagi.” [QS Al-Ankabut (29):2]

Kemudian pada lanjutan ayat ini Allah berfirman: “Dan sungguh telah menguji orang-orang sebelum mereka. Maka Allah pun betul-betul mengetahui orang-orang yang benar dan Dia betul-betul mengetahui orang-orang yang dusta.” [QS Al-Ankabut (29): 3]

Dalam sebuat situs saya mendapatkan kisah di bawah ini kira-kira inilah kisahnya: Ada sebuah keluarga yang selalu di rundung ujian oleh Allah. Kedua suami istri ini ditakdirkan menderita suatu penyakit. Sang suami diuji dengan sakit yang berkepanjangan. Sekali jatuh sakit dia harus berbaring selama dua hingga tiga tahun. Isterinya pun ternyata harus mendapat ujian sakit pula. Hal ini kerapkali menimpa keduanya semenjak awal berumah tangga. Akan tetapi, alhamdulillah keluarga ini benar-benar beriman.

Sampai suatu saat sang isteri ditakdirkan oleh Allah mengandung, namun sayang kehamilannya ini pun merupakan satu batu ujian tersendiri. Ia hamil anggur. Dokter menyarankan agar kandungannya harus segera dibersihkan. Kalau tidak akan menambah masalah baru bagi kesehatannya. Berapa biayanya? Subhanallah, untuk membersihkannya saja dibutuhkan biaya tak kurang dari empat ratus ribu rupiah. Jelas, keluarga yang memang hidup pas-pasan ini tidak mampu menanggung biaya sebesar itu.

Keduanya pun hanya bisa mengadu kepada Allah. “Ya Allah, Sungguh Engkau Mahatahu keadaan kami. Engkau Mahatahu kami miskin harta. Kini Engkau uji kami dengan kejadian seperti ini. Hanya Engkaulah yang mampu menolong dan melapangkan kesempitan hamba-hamba-Mu,” rintih mereka. Begitulah karena ketidakmampuannya menyediakan biaya pengobatan, sang istri hanya bisa berbaring lesu ditempat tidur.

Hingga akhirnya turunlah pertolongan dari Allah yang Maha Rahman. Sang istri yang sakit itu badannya panas! Panas sekujur tubuhnya, panas kepalanya, panas perutnya! Akibatnya, terjadilah keguguran. Dan dokter yang memeriksanya kemudian, menyatakan bahwa kandungannya kini telah bersih, sehingga tidak perlu lagi diadakan pembersihan kandungan sebagaimana yang telah disarankannya tempo hari. Allahu Akbar!

Kisah ini secuail dari milyaran kisah-kisah yang mungkin pernah dialami seseorang termasuk kita. Boleh jadi ketika kita berdoa kepada Allah meminta sesuatu, Allah tidak lantas memberikan apa yang kita minta Ia mencoba menguji kita, apakah kita sabar atau tidak.

Dan bisa jadi, bukan secara langsung Allah mengabulkan doa kita, tetapi ia melakukan lewat jalan yang lain. Seperti yang terjadi kepada sepasang suami istri itu. Allah karena itu, jangan sekali-kali kita berburuk sangka kepada Allah, karena apa yang kita alami bisa jadi adalah ujian yang harus kita hadapi sebagai bentuk dari keimanan kita kepada-Nya.
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=90231:allah-menguji-hambanya-yang-beriman&catid=84:cermin

0 komentar:

Posting Komentar